Senin, 07 September 2009

Sebuah Anekdot dari negeri seberang

Nggak jaman PURBA, nggak jaman sekarang.
Jika BBM NAEK, hidup rakyat tambah SIMANUNGKALIT,
Harga-harga ikut NAEK,
Ujung-ujungnya pastilah SAGALA PANDAPOTAN MANURUNG,
Sudah Banyak SIHOTANG pula,
Hidup bagaikan mendaki TOBING nan terjal.
Tak ada lagi HARAHAP yang indah,
Keadaan semakin GINTING
Kepala pusing sampai SIBUTAR BUTAR,
apalagi udara yang tidak SIREGAR.
Rambut rontok dan nyaris POLTAK,
Jumlah rakyat miskin sudah PANGARIBUAN.
Di rumah anak-anak menangis MARPAUNG-PAUNG.
Otak sudah SITOMPUL,
mikir pun susah,
tapi masih saja kita diminta untuk sabar SITORUS.
Janganlah kau putus HARAHAP,
Berdoalah dan mintalah selalu PARLINDUNGAN,
supaya BONAR-BONAR selamat.
BUTET dech…
Makanya supaya tidak pusing SIBUTAR BUTAR
sampai kepala mau POLTAK,
mendingan kita jalan-jalan ke daerah puncak
di sana kita bisa lihat TOBING-TOBING,
ada POHAN-POHAN tapi kalau ada
yang takut sama SINAGA jangan ikutan.
Di sana ada juga jalan yang MANURUNG ke bawah,
kita bisa main perosotan,
kalau celana sobek jangan khawatir,
disana ada PANJAITAN,
pokoknya komplitlah,
daerahnya sejuk,
dingin, kalau sudah kedinginan
kita bakar TAMBUNAN sampah supaya hangat.

Tidak ada komentar: