Kamis, 08 Oktober 2009

TANDA ORANG YANG SHALATNYA DITERIMA


Saya akan memulai pembahasan ini dengan hadits-hadits Rasulullah saw yang ada hubungannya dengan shalat dan ada pula hubungannya dengan kemasyarakatan.
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Rasulullah saw pernah bersabda, “Akan datang suatu zaman dimana orang-orang berkumpul di masjid untuk shalat berjamaah tetapi tidak seorangpun diantara mereka yang mukmin.”
Rasulullah dalam kesempatan lain juga bersabda, “Nanti akan datang suatu zaman dimana seorang muazin melantunkan azan, kemudian orang-orang menegakkan shalat, tetapi diantara mereka tidak ada yang mukmin” (Kanzul Ummal, hadits ke 3110).

Sabda-sabda Rasulullah saw yang mulia diatas jelas menarik perhatian kita. Akan muncul pertanyaan dibenak kita, “Mengapa shalat yang mereka lakukan tidak dianggap sebagai tanda seorang mukmin? Dan mengapa orang yang melakukan shalat di masjid itu tidak dihitung sebagai mukmin?”
Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan menunjukkan tanda-tanda seorang mukmin. Shalat bukanlah tanda bahwa seseorang yang melakukannya dapat disebut sebagai mukmin, tetapi ia merupakan tanda bahwa yang melakukannya adalah seorang muslim. Oleh karena itu, tanda seorang mukmin ialah selain shalat masih ditambah lagi dengan syarat yang lainnya.

Saya ingin menyebutkan karakteristik seorang mukmin yang dimuat dalam Shahih Bukhari. Rasulullah saw yang mulia bersabda :
Pertama, barang siapa yang beriman (mukmin) kepada Allah swt dan hari akhir, hendaknya dia menghormati tetangganya.
Kedua, barang siapa yang beriman kepada Allah swt dan hari akhir, hendaknya dia senang menyambungkan tali persaudaraan.
Ketiga, barang siapa yang beriman kepada Allah swt dan hari akhir, hendaknya dia berbicara dengan benar; dan kalau tidak mampu berbicara dengan benar, maka lebih baik diam.
Keempat, tidak dianggap sebagai orang beriman (mukmin) apabila seseorang tidur dalam keadaan kenyang, sementara ada tetangganya yang sedang kelaparan.

Dengan hanya mengambil empat macam hadits diatas, anda melihat bahwa tanda seorang mukmin itu terlihat dari tanggung jawab di tengah-tengah masyarakatnya. Kalau dia menghormati tetangganya, menyambungkan tali persaudaraan, berbicara dengan benar, dan memiliki kepedulian atas penderitaan yang dialami saudara-saudara di sekitarnya, maka barulah dia boleh dikatakan sebagai seorang mukmin.

Jadi dengan kata lain, Rasulullah saw menjelaskan bahwa nanti akan datang suatu zaman, orang-orang berkumpul di masjid untuk mendirikan shalat tetapi tidak akur dengan tetangganya, tidak menyambungkan tali persaudaraan diantara kaum muslim, mereka saling melancarkan fitnah dan tuduhan yang tidak layak terhadap kaum muslim, dan acuh tak acuh terhadap penderitaan yang dirasakan oleh sesamanya. Kata Rasulullah saw, mereka adalah orang-orang yang melakukan shalat, tetapi sebetulnya tidak dihitung sebagai orang yang melakukan shalat.
Rasulullah saw dalam sabdanya yang lain, “Ada dua orang umatku yang melakukan shalat, yang rukuk dan sujudnya sama, akan tetapi nilai shalat kedua orang itu jauhnya seperti langit dan bumi.”

Dalam hadits qudsi, juga disebutkan mengenai orang-orang yang diterima shalatnya oleh Allah swt, “Sesungguhnya Aku (Allah swt) hanya akan menerima shalat dari orang yang dengan shalatnya itu dia merendahkan diri di hadapanKu. Dia tidak sombong dengan makhlukKu yang lain. Dia tidak mengulangi maksiat kepadaKu. Dia menyayangi orang-orang miskin dan orang-orang yang menderita. Aku akan tutup shalat orang itu dengan kebesaranKu. Aku akan menyuruh malaikat untuk menjaganya. Dan kalau dia berdoa kepadaKu, Aku akan memperkenankannya. Perumpamaan dia dengan makhlukKu yang lain adalah seperti perumpamaan firdaus di surga.”
Dalam hadits qudsi tersebut disebutkan bahwa tanda-tanda orang yang diterima shalatnya oleh Allah swt, adalah:

Pertama, dia datang untuk melaksanakan shalat dengan merendahkan diri kepadaNya. Dalam Al-Quran, keadaan seperti itu disebut dengan khusyu. Dan shalat yang khusyu adalah salah satu tanda orang yang mukmin. Yang disebut dengan shalat yang khusyu itu bukan yang tidak ingat apapun. Karena orang yang tidak ingat apapun itu disebut pingsan.

Kedua, dia tidak sombong dengan makhlukKu yang lain. Jadi tanda orang yang diterima shalatnya ialah tidak takabur. Takabur menurut Imam Al-Ghazali, ialah sifat orang yang merasa dirinya lebih besar dari pada orang lain. Kemudian ia memandang enteng orang lain itu. Boleh jadi ia bersikap demikian dikarenakan ilmu, amal, nasab atau keturunan, kekayaan, pangkat, jabatan, atau bahkan kecantikan. Kalau anda merasa besar karena memiliki hal-hal itu dan memandang enteng orang lain, maka anda sudah takabur dan shalat anda tidak diterima. Dan anehnya, sering kali sifat takabur ini menghinggapi para aktivis masjid atau aktivis kegiataan keagamaan. Mereka biasanya takabur dengan ilmunya dan menganggap dirinya paling pintar.

Ketiga, tanda orang yang diterima shalatnya ialah orang yang tidak mengulangi maksiatnya kepada Allah swt. Nabi saw yang mulia bersabda, “Nanti pada hari kiamat ada orang yang membawa shalatnya kehadapan Allah swt. Kemudian shalatnya diterima dan dilipat-lipat seperti dilipat-lipatnya pakaian kotor lalu shalatnya itu dilemparkan ke wajahnya” Allah swt tidak menerima shalat itu karena shalatnya tidak dapat mencegah perbuatan maksiatnya. Bukankah Al-Quran telah menegaskan , …. Sesungguhnya shalat mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar…. (QS 29:45).

Keempat, orang yang diterima shalatnya ialah orang yang ada kepedulian terhadap orang-orang miskin, orang yang menderita karena sedang ditimpa musibah. Kalau diterjemahkan dengan kalimat modern, hal ini berarti orang yang mempunyai solidaritas sosial. Dia bukan hanya melakukan rukuk dan sujud saja, tetapi dia juga memikirkan penderitaan sesamanya.

Sebagai penutup tulisan ini marilah kita menyisihkan sebagian rejeki yang telah Allah berikan kepada kita demi meringankan beban saudara-saudara kita yang sedang ditimpa musibah. Walaupun sedikit kalau kita ikhlas, maka Allah swt akan memberikan imbalan yang besar nilainya. Karena Allah swt hanya akan menerima amal yang ikhlas dari hambanya.
Semoga bermanfaat.

MENDAPATKAN PASANGAN YANG SHALIH


Harapan dan impian setiap pemuda atau pemudi yang memasuki usia pernikahan adalah memperoleh suami shalih atau istri shalihah, walaupun standar shalih mungkin berbeda antara satu orang dengan yang lain, menurut A mungkin si dia shalih, belum tentu menurut B demikian, akan tetapi bagaimanapun keduanya sepakat berharap yang shalih dalam urusan pasangan hidup, perkara ini hampir tidak diperselisihkan oleh dua orang, karena ia termasuk perkara mendasar dalam bangunan dan tatanan rumah tangga yang akan diarungi oleh suami istri.

Keshalihan suami istri adalah modal dasar yang tidak bisa ditawar dalam menciptakan rumah tangga yang kata orang, sakinah, mawaddah wa rahmah, ini tidak keliru sebab realita memang membuktikan demikian, sementara perkara-perkara selainnya hanya sebatas menunjang dan melengkapi yang tidak berarti tanpa adanya keshalihan. Apalah artinya ketampanan atau kecantikan tanpa keshalihan? Bisakah ia menjadikan rumah tangga tegak kokoh tanpanya? Apalah artinya harta melimpah jika tidak dibarengi dengan keshalihan? Bisa-bisa ia malah menjadi sebab petaka dan sengsara. Jabatan atau kedudukan? Setali tiga uang, tidak berbeda.
Menikah bukan untuk sesaat dua saat akan tetapi untuk masa masya Allah, walaupun ada pintu keluar darinya dengan talak dan khulu’, akan tetapi pintu ini bersifat dharurat, tidak patut dibuka dalam kondisi lapang, dan dalam perjalanan pernikahan tidak jarang terjadi rintangan dan sandungan, naik turun, senang susah, sedih gembira, semuanya terjadi, hanya keshalihan yang bisa membimbing suami dan istri untuk menyikapi semua itu dengan bijak yang pada akhirnya membawa kepada kebaikan bagi mereka berdua.

Dari sini maka Rasulullah saw mengajak kaum muslimin agar mengedepankan keshalihan dalam memilih suami atau istri, walaupun ada faktor-faktor lain yang tidak keliru jika diperhatikan, akan tetapi perkara yang satu ini adalah yang terdepan, beliau bersabda kepada siapa pun yang berminat menikah,

“Seorang wanita dinikahi karena empat perkara: karena hartanya, kedudukannya, kecantikannya dan agamanya, pilihlah pemilik agama niscaya kamu beruntung.” (HR. Al-Bukhari dari Abu Hurairah). Kepada para wali sebagai pemegang hak menikahkan, Rasulullah saw bersabda, “Jika orang yang kamu ridhai agama dan akhlaknya melamar kepadamu maka nikahkanlah dia.” (Shahih at-Tirmidzi 3/305).

Setelah Anda sepakat mengedepankan keshalihan dalam perkara ini maka pertanyaan yang mungkin terbersit adalah bagaimana mendapatkan suami atau istri yang demikian?
Jawabannya mudah, hanya dengan sebuah langkah dasar yaitu jadikan diri Anda shalih terlebih dulu, hanya ini yang Anda perlukan. Sesederhana inikah teorinya? Benar. Penjelasannya begini.

Fakta umum yang berjalan dalam kehidupan ini adalah bahwa sesuatu cenderung kepada yang sepadan dan sesuai dengannya, begitu pula sebaliknya, sesuatu akan menghindar dari yang berbeda dengannya, semakin banyak dan besar titik-titik kesepadanan dan kesesuaian antara dua perkara atau antara dua orang, semakin dekat dan intens kecenderungan antara keduanya dan semakin besar perbedaan antara dua orang, semakin lebar jarak dan jurang di antara keduanya. Mudah saja, coba Anda melihat lembu, ia akan berkawan dan dekat kepada sesama lembu, karena titik kecocokan yang demikian besar di antara mereka, domba berkumpul dengan kawanannya dan begitu seterusnya. Anda melihat kerbau bergaul dengan ayam? Mengapa? Karena adanya titik perbedaan yang besar. Yang ingin penulis katakan bahwa kecenderungan dan kedekatan di awali dengan perasaan adanya kesamaan dan kesesuaian.

Setelah itu tariklah kesimpulan ini ke dalam alam pergaulan manusia, Anda melihat bahwa ternyata manusia cenderung kepada manusia yang memiliki sisi-sisi kesamaan dengan dirinya dan menjauh dari manusia yang memiliki titik perbedaan dengan dirinya. Para penggemar sepak bola berkumpul dengan sesama penggemar sepak bola, para penggemar hobi A berkumpul dengan sesamanya dan begitu seterusnya, sehingga terbentuk klub-klub, organisasi-organisasi, perkumpulan-perkumpulan, partai-partai atau apalah namanya, di mana titik kesamaanlah yang mendorong mereka ke sana. Lihatlah kepada diri Anda, dengan siapa Anda cenderung? Tidak keliru kan apa yang penulis katakan?

Jadi pada saat Anda menjadikan diri sebagai orang yang shalih berarti secara ototmatis Anda telah memiliki pasword untuk masuk ke dalam lingkaran orang-orang shalih dan mempunyai titik kesamaan dengan mereka serta mempunyai peluang besar untuk menjadi bagian dari mereka dengan mendapatkan salah seorang dari mereka. Dan Anda perlu tahu bahwa dari semua perkara yang mengumpulkan dan menyatukan kawanan manusia dengan sesama, yang paling kuat adalah kebaikan atau keshalihan. Selainnya hanya bersifat temporal, orang-orang yang disatukan karena harta misalnya, akan bubar seiring dengan lenyapnya harta, orang-orang yang dikumpulkan karena kesenangan, akan buyar seiring dengan berubahnya kesenangan. Tetapi orang-orang yang diikat oleh keshalihan akan selalu terikat sekuat keshalihan itu sendiri.

Kebaikan berjodoh dengan kebaikan, orang-orang yang baik berjodoh dengan orang-orang yang baik, keburukan berdampingan dengan keburukan, orang-orang yang buruk berkawan dengan orang-orang buruk, ini sudah menjadi sunnatullah dalam kehidupan.
“Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas oran-orang yang mukmin.” (An-Nur: 3).
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).” (An-Nur: 26).
Dalam sejarah pernikahan kita melihat orang yang paling shalih Muhammad saw, para pendampingnya adalah para wanita shalihah, kita melihat putri-putri beliau yang shalihah berjodoh dengan para suami yang shalih pula, para sahabat-sahabat beliau yang shalih beristri wanita-wanita yang sepadan dan selevel dengan mereka dan begitu seterusnya. Maka jika Anda berhasrat memperoleh pasangan yang shalih, shalihkan diri Anda agar hasrat Anda ini terwujud sehingga Anda tidak menggantang asap, layaknya pungguk merindukan rembulan.
Inilah keadilan dan kebijaksanaan, dua perkara yang sejenis tersatukan, dua hal yang sepadan terkumpul dan dua orang yang shalih dipertemukan.
Wallahu a'lam. (Izzudin Karimi)

http://www.alsofwah.or.id

Orang-orang yang di doakan oleh para malaikat


Insya Allah berikut inilah orang-orang yang
didoakan oleh para malaikat :

1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.
Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang tidur dalam
keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam
pakaiannya.
Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa 'Ya
Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam
keadaan suci".
(Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar
ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani
dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)

2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu shalat.
Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah salah seorang
diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia
berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan
mendoakannya 'Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah
sayangilah ia'"
(Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra.,
Shahih Muslim no. 469)

3. Orang - orang yang berada di shaf barisan depan di
dalam shalat berjamaah.
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para
malaikat-Nya bershalawat kepada (orang - orang) yang
berada pada shaf - shaf terdepan"
(Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra' bin
'Azib ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al
Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130)

4. Orang - orang yang menyambung shaf pada sholat
berjamaah (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam
shaf).
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para
malaikat selalu bershalawat kepada orang - orang yang
menyambung shaf - shaf"
(Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah,
Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra.,
hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam
Shahih At Targhib wat Tarhib I/272)

5. Para malaikat mengucapkan 'Amin' ketika seorang
Imam selesai membaca Al Fatihah.
Rasulullah SAW bersabda, "Jika seorang Imam membaca
'ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalinn', maka
ucapkanlah oleh kalian 'aamiin', karena barangsiapa
ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka
ia akan diampuni dosanya yang masa lalu".
(Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra.,
Shahih Bukhari no. 782)

6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah
melakukan shalat.
Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat akan selalu
bershalawat ( berdoa ) kepada salah satu diantara
kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia
melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya,
(para malaikat) berkata, 'Ya Allah ampunilah dan
sayangilah ia
(Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, Al Musnad
no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini)

7. Orang - orang yang melakukan shalat shubuh dan
'ashar secara berjama'ah.
Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat berkumpul pada
saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai
hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari
hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada
siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul
lagi pada waktu shalat 'ashar dan malaikat yang
ditugaskan pada siang hari (hingga shalat 'ashar) naik
(ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada
malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada
mereka, 'Bagaimana kalian meninggalkan hambaku?',
mereka menjawab, 'Kami datang sedangkan mereka sedang
melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan
mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka
pada hari kiamat'"
(Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Al
Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh
Ahmad Syakir)

8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan
orang yang didoakan.
Rasulullah SAW bersabda, "Doa seorang muslim untuk
saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang
yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada
kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil
baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya
dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata
'aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia
dapatkan'"
(Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda' ra.,
Shahih Muslim no. 2733)

9. Orang - orang yang berinfak.
Rasulullah SAW bersabda, "Tidak satu hari pun dimana
pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2
malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya
berkata, 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang
berinfak'. Dan lainnya berkata, 'Ya Allah,
hancurkanlah harta orang yang pelit'"
(Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu
Hurairah ra., Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih
Muslim no. 1010)

10. Orang yang sedang makan sahur.
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para
malaikat-Nya bershalawat (berdoa ) kepada orang -
orang yang sedang makan sahur"
Insya Allah termasuk disaat sahur untuk puasa "sunnah
"
(Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, meriwayaatkan
dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan
oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib wat
Tarhiib I/519)

11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit.
Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang mukmin
menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus
70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat
kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di
waktu malam kapan saja hingga shubuh"
(Imam Ahmad meriwayatkan dari 'Ali bin Abi Thalib ra.,
Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar,
"Sanadnya shahih")

12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada
orang lain.
Rasulullah SAW bersabda, "Keutamaan seorang alim atas
seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang
yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya
penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam
lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada
orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain"
(Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al
Bahily ra., dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam
Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)

Sumber Tulisan Oleh :
Syaikh Dr. Fadhl Ilahi (Orang -orang yang Didoakan
Malaikat, Pustaka Ibnu Katsir,
Bogor, Cetakan Pertama, Februari 2005

Salam

rediyan s

Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Do'a dikala ragu akan dirinya...

Bagi yang sedang bimbang oleh sang kekasih, nih ada do'a yang bagus untuk diamalkan. Selamat Mengamalkan ya....:)

Ya Allah...
Seandainya telah Engkau catatkan
dia akan mejadi teman menapaki hidup
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan diantara kami
Agar kemesraan itu abadi
Dan ya Allah... ya Tuhanku yang Maha Mengasihi
Seiringkanlah kami melayari hidup ini
Ke tepian yang sejahtera dan abadi
Tetapi ya Allah...
Seandainya telah Engkau takdirkan...
...Dia bukan milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku
Luputkanlah ia dari ingatanku
Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku
Dan peliharalah aku dari kekecewaan
Serta ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti...
Berikanlah aku kekuatan
Melontar bayangannya jauh ke dada langit
Hilang bersama senja nan merah
Agarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersama dengannya
Dan ya Allah yang tercinta...
Gantikanlah yang telah hilang
Tumbuhkanlah kembali yang telah patah
Walaupun tidak sama dengan dirinya....
Ya Allah ya Tuhanku...
Pasrahkanlah aku dengan takdirMu
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan
Adalah yang terbaik buatku
Karena Engkau Maha Mengetahui
Segala yang terbaik buat hambaMu ini
Ya Allah...
Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku
Di dunia dan di akhirat
Dengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini
----------------------------------------
Jangan Engkau biarkan aku sendirian
Di dunia ini maupun di akhirat
----------------------------------------
Menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran
Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman
Supaya aku dan dia dapat membina kesejahteraan hidup
Ke jalan yang Engkau ridhai
Dan kurniakanlah padaku keturunan yang soleh
Amin... Ya Rabbal 'Alamin

Rabu, 07 Oktober 2009

Jika Hidup Tidak untuk Dakwah

Jika Hidup Tidak untuk Dakwah
Terus engkau mau ngapain?

Ente pergi pagi
Dengan semangat mencari duniawi
Jika angkot macet, langsung berganti sewa taksi
Agar harta buruan tidak beralih dari sisi

Ente pulang malam
Dengan jasad yang kelelahan
Nyampe di rumah mendekam sampai pagi datang

Lupakah engkau
Rasulullah saw bagaikan rahib di malam hari
Dan menjadi singa di siang hari
Sementara kamu
Tak peduli siang tak peduli malam
Yang penting dunia dalam genggaman

Sahabat cobalah engkau renungkan
Apa sih yang ingin kugapai sampai harus membanting tulang
Apa sih yang ingin kubangun hingga pagi datang
Apa sih yang ingin kuraih hingga tubuh begitu letih

Jujur saja, untuk urusan perutmu bukan
Buat beli martabak atau nasi
Masuk perut dan kemudian raib menjadi kotoran

Jujur saja, untuk urusan rumah tempat kau tinggal bukan
Buat beli keramik, AC ataupun busa
Dinikmati, rusak, ganti lagi tak berkesudahan

Jujur saja, untuk urusan kesenangan anak-anak yang kau rindukan bukan
Buat pakaian, mainan, ataupun poster-poster idaman
Dinikmati, menghilang dari pandangan

Jika engkau hidup hanya untuk itu semuanya
Maka harga dirimu
Nilainya sama dengan apa yang kamu makan
Nilainya sama dengan apa yang kamu keluarkan dari perut hitam
Nilainya sama dengan apa yang kamu rindukan

Karena jasadmu tak ubahnya tembolok karung
Tempat penyimpanan semua makan yang kamu makan
Karena jasadmu tak ubahnya perekat
Tempat semua kesenangan dunia melekat


Sepekan, setahun, sewindu kau bangun sejuta pundi uang
Engkau lupa bahwa kelak yang kau bangun itu pasti kau tinggalkan
Engkau lupa bahwa tempat tinggalmu sesudahnya adalah istana masa depan


Tapi sahabat
Jika engkau hidup untuk dakwah
Tidak ada setitik harapan pun yang kelak dirugikan
Tiada seberkas amal pun yang tiada mendapat balasan

Tapi di dalamnya penuh ujian dan batu karang
Dan engkau harus yakin penuh akan janji Allah
Tapi di dalamnya tidak lekas kau dapatkan keindahan
Dan engkau harus yakin bahwa inilah jalan kebaikan

Sahabat
Janganlah terlena dengan kesenangan fana
Janganlah terlena dengan gemerlapnya dunia
Itulah yang Allah berikan sebagai hak para musyrikin di dunia
Tiada usah kamu iri dan berpikir tuk hanyut bersamanya
Karena kau tahu kehidupan mereka sesudahnya adalah neraka
Dan mereka kekal di dalamnya

Sahabat
Jangan sia-siakan hidup di dunia
Bangun rumah dakwah
Jika kau diluaskan harta, kembalikan di jalan dakwah
Jika kau diluaskan waktu, hibahkan di jalan dakwah
Jika kau diluaskan tenaga, berikan untuk lapangnya jalan dakwah
Jika kau diluaskan pikiran, gunakan untuk merenungi ayat-ayat-Nya
Jika kau diluaskan usia, maksimalkan berikan yang terbaik untuk-Nya

Jangan jadikan dakwah sebagai kegiatan sampingan
Jangan jadikan dakwah sebagai hiburan
Jangan jadikan dakwah sebagai ajang gaul sesama teman
Jangan jadikan dakwah sebagai pengisi waktu luang
Jangan jadikan dakwah sebagai sarana memburu uang
Karena kelak yang kau dapatkan adalah jahanam
Sebagai balasan atas kemusyrikan yang kau jalankan

Sahabat
Jadikan dakwah sebagai ruh kalian di dunia
Jadikan dakwah sebagai rumah tinggal kalian di dunia
Jadikan dakwah sebagai tugas utama kalian di dunia
Jadikan bahwa hanya dengan dakwah diri kalian begitu bahagia
Jadikan bahwa tanpa dakwah kalian begitu menderita

Sahabat
Jalan dakwah inilah yang membedakan kita
Dengan para pendusta ayat-ayat-Nya
Dan jika engkau hidup di dunia ini tidak untuk tegakkan risalah-Nya Itu
artinya engkau pun sama dengan mereka
Yang lebih menyukai neraka ketimbang surga
Dan jika engkau hidup di dunia ini sebagai tujuan
Ingatlah bahwa tak lama lagi ruhmu bakal dicabut dari badan

Jika hidup tidak untuk dakwah
Trus ente mo ngapain?

Mau jadi ayam?
Yang pergi pagi pulang petang
Kurang petang tambahin nyampe tengah malam

Tapi masih mendingan ayam
Karena ia rutin bangun sebelum azan
Dan teriakkan lagu keindahan
Tapi kamu
Rutin subuh setengah delapan
Apalagi kalo akhir pekan
Bisa jadi subuh hengkang dari pikiran

Tapi masih mendingan ayam
Karena ia berani pilih makanan yang ia inginkan
Tapi kamu
Elo embat semua yang ada di hadapan
Tidak peduli daging, tumbuhan, ataupun batu hitam
Sementara kamu dikaruniai pikiran

Palmerah Bumi Allah, Syaban 1423 H