Selasa, 28 Juli 2009

Menanti Sang Revolusioner

Mujahidku, apa kabar?

Semoga saat ini engkau baik-baik saja

Penatku, penatmu saat ini semoga tetap di jalan-Nya

Semoga mendung ini kaunikmati juga

Supaya kau merasa sejuk setelah seharian bercampur debu

Mujahidku...

Aku rindu dalam rindu-rindu tentang takdir kita

Semoga saat ini Penghulu kita menjagamu,

Melindungimu di jalanan yang terik atau di lautan yang berdebur...

Atau... bahkan di musim yang berbda?

Aku tak pernah tahu

Namun, tahukah kau? Aku selalu yakin akan skenario-Nya

Mujahidku...

Semoga saat ini Dia menjaga hatimu, mata, pendengaran,

Jiwamu, semuamu... (ehmm!) untukku...!

Pun aku, semoga Dia membantuku untuk menjaga kehormatanku, jiwaku, semuaku... untukmu! Karena Nya semata.

Mujahidku... tahukah kau?

Saat ini aku berdoa untuk keselamatanmu

Semoga saat ini engkau masih teguh dijalan yang Ia bentangkan untukmu

Mujahidku...

Saat penat-penat dan jasad begitu menggila

Saat kumparan-kumparan dakwah ini mengajak kita berputar bersamanya...

Sungguh, aku hanya berharap DIA ridha atas apa yang aku

Dan engkau lakukan (meskipun kau entah di mana)

Mujahidku, entah kau di mana...

Aku tak hendak melukis jasadmu,

Aku tak hendak mereka-reka, menbak-nebak tentangmu!

Sebab mujahidku... tahukah kau?

Aku mencintaimu sebelum mata ini memandang, sebelum telinga ini mendengar

Sebelum hal-hal fisik merusak semua ketulusanku atas siapa pun kau!

Dan aku... ingin menjaganya tetap begitu: SEDERHANA

Ah, Mujahidku... semoga kaulantunkan doa yang sama pada Pemilik kita

Sebab takdirku dan takdirmu ada di genggaman-Nya

Dan kita? Tak pernah tahu

Mujahidku...

Dalam sujud-sujud panjangku, aku merayu-Nya,

Menyelipkan doa semoga aku pantas mendampingimu

Entah... siapa kau, di mana saat ini adamu... namum...

Ada hormat, ada rindu, kepercayaan,

Yang memberiku selaksa energi tulus

Mujahidku, sungguh aku hanya ingin menjaga diriku, jiwaku

Mempersiapkannya... menempanya

Agar jika suatu saat DIA berkehendak, dan membuat skenario tentang kita,

Aku telah siap mendampingimu

Dan kita akan tapaki jalan dakwah yang kita pilih dan kita cintai

Hingga hanya Allah muara akhir semua cita


Untuk seseorang yang dijanjikan Allah, di saat yang hanya Allah mengetahuinya.

Diary Pengantin: Robi’ah al-Adawiyah

Tidak ada komentar: